Pantau – PT Tectona Mitra Utama (TMU), perusahaan penyedia solusi terintegrasi di bidang engineering, procurement & construction (EPC), siap melakukan survei geolistrik di Kalimantan Selatan. TMU dipercaya sebagai konsultan pengembangan eksplorasi pertambangan untuk menganalisis kondisi hidrogeologi dan geoteknik di area pembuangan limbah tambang (waste dump disposal).
Survei Geolistrik untuk Keamanan Tambang
Chief Operating Officer TMU, Sanjeev Ratan, menyatakan bahwa survei ini bertujuan memberikan rekomendasi desain tata ruang pembuangan limbah tambang yang sesuai dengan standar Good Mining Practice. “Kami berkomitmen memanfaatkan teknologi geoteknik canggih untuk mendukung industri pertambangan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Survei mencakup 49 jalur dengan total panjang lebih dari 65.000 meter, menjadikannya salah satu proyek survei geoteknik terbesar yang pernah ditangani TMU. Teknologi geolistrik digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan guna mengurangi risiko longsor. Selain itu, analisis hidrologi dan hidrogeologi yang dilakukan membantu merancang sistem drainase dan mencegah perembesan zat berbahaya ke sumber air.
Teknologi Canggih untuk Efisiensi dan Akurasi
TMU menggunakan Geomative GD-20 Multichannel Resistivity, alat yang mampu mendeteksi kondisi bawah permukaan hingga kedalaman 120 meter dengan akuisisi data lebih cepat dibanding metode konvensional. Teknologi ini memungkinkan analisis distribusi resistivitas tanah secara lebih akurat, yang penting dalam pemetaan hidrogeologi dan geoteknik.
Selain survei geolistrik, TMU juga melakukan pemetaan hidrologi dan hidrogeologi guna mitigasi risiko sebelum penambangan dimulai. Hasil survei ini akan mendukung reklamasi pasca-tambang dengan memastikan kondisi tanah tetap aman untuk pemulihan dan rehabilitasi optimal.
Proyek ini memperkuat posisi TMU sebagai penyedia solusi EPC lokal yang inovatif, berstandar internasional, serta berkontribusi dalam menciptakan industri pertambangan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.